Total Tayangan Halaman

Senin, 25 November 2013

Makalah Uang



1.       Pengertian Uang

Uang adalah sesuatu yang secara umum diterima untuk pembayaran pembelian barang – barang dan jasa – jasa serta untuk pembayaran hutang – hutang. Selain itu uang juga dipandang sebagai bentuk kekayaan yang dapat dipergunakan untuk membayar sejumlah tertentu hutang dengan kepastian dan tanpa penundaan.

> Kemudian uang juga mempunyai fungsi :

a. Alat pembayaran ( Mean of Exchange ) ;

b. Alat penimbun kekayaan ( Store of Value ) ;

c. Alat pencicilan hutang ( Deferred Payment ).

> Uang juga memiliki kriteria umum, sebagai berikut :

a. Acceptability dan Cognizability ( diterima dan diketahui ) ;

b. Stability of Value ( Nilai yang stabil ) ;

c. Portability ( Mudah dibawa ) ;

d. Durability ( Awet ) ;

e. Divisibility ( bersifat memecah belah ) ;

f. Elasticity of Supply.

> Macam-macam Uang :

A. Berdasarkan Material :

- Uang Logam ;
- Uang Kertas.

B. Berdasarkan Siapa pembuatnya :

- Uang Kartal ( Currencies ) ;
Uang yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat pembayaran yang sah berdasarkan undang-undang yang berlaku merupakan uang kartal.

Contoh :
a. Uang kartal Negara.
b. Uang kartal bank
- Uang Giral ( Deposit Money ).
Uang giral dapat diartikan tagihan atau rekening di bank yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah.

Contoh :

a. Cek

b. Bilyet Giro

c. Telegrafic Transfer


C. Berdasarkan Nilainya :

- Uang bernilai penuh ( Fullbodied Money) ;

- Uang bertanda ( Token Money ).

d. Berdasarkan Kawasan / Daerah :

- Uang Domestik ;

- Uang Internasional.


Syarat dan Fungsi Uang

> Syarat-syarat uang

Uang mempunyai peranan yang sangat tinggi terhadap jalannya roda perekenomian suatu bangsa, oleh karena itu uang harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut :

a. Diterima dan dipercaya oleh umum.

b. Memiliki nilai stabil

c. Ada jaminan dari pemerintah.

d. Terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak.

e. Mudah disimpan.

> Fungsi Uang

Secara umum, fungsi uang dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

a. Fungsi asli, yang terdiri dari :

1. Sebagai alat pertukaran, atau tukar menukar.

2. Sebagai satuan hitungan


b. Fungsi turunan uang, antara lain terdiri :

1. Sebagai alat pembayaran

2. Sebagai pendorong kegiatan ekonomi



* LEMBAGA KEUANGAN *

> Fungsi Lembaga Keuangan :

a. Melancarkan pertukaran produk ( barang & jasa ) dengan menggunakan uang & intstrumen kredit.

b. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan & menyalurkan kemasyarakat dalam bentuk pinjaman.

c. Memberikan pengetahuan & informasi.

d. Memberikan jaminan.

e. Menciptakan & memberikan likuiditas.


2.       Asal Mula Uang
Sejarah UANG

Alkisah awal tentang uang dimulai dengan barter. Jika anda memerlukan telur anda harus mencari orang yang punya telur dan berkeinginan untuk menukarkannya dengan sesuatu. Sistem yang sama sedang kita lakukan sekarang. Namun, kita menggunakan uang sebagai alat penukarannya. Penjual bisa menyimpan uang sampai dia mau membeli sesuatu.
Permasalahan dalam barter adalah butuh banyak waktu dan tenaga untuk menemukan orang yang punya dan mau menukarkan barangnya. Dan tidak mudah untuk setuju dengan nilai barang yang ditukarkan. Berapakah harga sapi? Apakah sama dengan harga sekeranjang telur?

Solusi dari permasalahn ini adalah uang. Agar uang bisa digunakan , penjual dan pemberlu harus setuju dengan alat pembayaran teretntu, yang juga diterima lingkungan=lingkungan dimana mereka akan menggunakan alat tersebut. Dengan kata lain uang harus punya nilai dan nilai tersebut diketahui oleh banyak orang.
Banyak benda-benda yang digunakan sebagai uang selama bertahun-tahun garam, kain sutra, barang keramik,kerang, logam, dan kertas.

Di awal 2500 B.C logam mulia seperti emas, perak, dan tembaga digunakan sebgai uang di Mesir dan Asia Minor. Logam bercap digunakan di Cina sekitar 2000 B.C. PAda 700 B.C Kerajaan Lydia sudah menggunakan koin yang dibuat dari elektrum. Koin-koin tersebut menjadi memiliki nilai dan mudah digunakan. Perhitungan koin memudahkan proses pertukaran. Dalam jangka panjang nilai-nilai tertentu daru suatu mata uang diukur dari logam mulia. Di Cina orang menggunakan 2 alat pembayaran; garam untuk barang-barang kecil dan sutra untuk barang-barang mahal.


SIKLUS UANG

Ketika pemerintahan mencetak uang kertas dan logam baru, uang tersebut digunakan untuk menggantikan uang lama bukan menciptakan uang baru. Jumlah sirkulasi uang terus berubah. Maksudnya permintaan dan persediaan uang berubah-ubah. Peningkatan permintaan uang yang tinggi terjadi berkat kelahiran ATM.

A. Bentuk-Bentuk Uang Disertai Arti Definisi / Pengertian

1. Uang Fiat / Uang Token
Uang fiat adalah uang yang nilai nominalnya jauh lebih tinggi daripada bahan pembuat uang tersebut. Uang tersebut menjadi berharga karena pemerintah dan masyarakat telah sepakat untuk menerima uang tersebut dengan nilai tertentu. Contoh : uang Rp. 50.000,- biaya produksinya mungkin tidak sampa Rp. 20.000 perlembarnya, namun lembaran uang tersebut memiliki nilai sama dengan emas senilai Rp. 50.000,-.

2. Uang Komoditas
Uang Komoditas adalah uang yang nilai bahan pembuatnya / komoditas bahan sama dengan nilai nominal uang tersebut. Contoh : Jaman dulu perunggu, perak dan emas dijadikan sebagai alat tukar transaksi ekonomi yang nilainya berbeda-beda satu sama lain di mana emas lebih tinggi dari perak dan perak lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan perunggu.

3. Uang Hampir Likuid Sempurna
Uang hampir likuid sempurna adalah suatu aset yang dapat dijadikan sebagai uang namun tidak semua pelaku ekonomi mau menerima sebagai alat pembayaran karena harus ditukarkan lebih dulu dengan uang likuid (uang fiat dan komoditas) jika ingin digunakan pada seluruh pelaku ekonomi. Contohnya seperti cek yang dapat dipakai di beberapa tempat sebagai alat pembayaran yang dapat dicairkan menjadi uang sungguhan.

B. Macan dan Jenis- Jenis Uang Disertai Arti Definisi / Pengertiannya
1. Uang Kartal
Uang kartal adalah uang yang dijadikan sebagai alat transaksi sah dan wajib diterima seluruh masyarakat pada perekonomian. Uang kartal umumnya berbentuk uang kertas dan uang logam yang di Indonesia dibuat oleh Bank Indonesia selaku bank sentral yang diberi hak tunggal mencetak yang / hak oktroi. Uang dilindungi oleh Undang-Undang di mana pelaku pemalsuan uang diancam oleh hukuman denda dan kurungan penjara. Contoh uang kartal seperti uang logam Rp. 100,- uang kertas Rp. 1.000,- dan lain sebagainya.

2. Uang Giral
Uang giral adalah suatu tagihan pada bank umum yang dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran dan transaksi yang sah dan masyarakt tidak wajib menerima pembayarannya. Uang giral dapat dibilang mudah, aman dan praktis karena dalam melakukan transaksi di mana seseorang tidak perlu menghitung dan membawa banyak uang kontan, jika hilang atau jatuh ke tangan orang jahat dapat segera diblokir dan mudah dalam penggunaannya. Contoh uang giral yaitu adalah seperti cek, giro, telegraphic transfer, dan lain-lain.

3. Uang Kuasi
Uang kuasi adalah surata atau sertifikat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah. Contoh uang kuasi adalah saham, obligasi, dan lain-lain.


3.       Gambar-Gambar Uang

UANG KERTAS INDONESIA
TAHUN 1946 – 2011
(Serta uang kertas jaman  Belanda dan Jepang)

















Mata uang pertama yang dimiliki Republik Indonesia setelah merdeka adalah Oeang Republik Indonesia atau ORI. Pemerintah memandang perlu untuk mengeluarkan uang sendiri yang tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah tapi juga sebagai lambang utama negara merdeka.
-
Resmi beredar pada 30 Oktober 1946, ORI tampil dalam bentuk uang kertas bernominal satu sen dengan gambar muka keris terhunus dan gambar belakang teks undang undang ORI ditandatangani Menteri Keuangan saat itu A.A. Maramis. Pada hari itu juga dinyatakan bahwa uang Jepang dan uang Javache Bank tidak berlaku lagi. ORI pertama dicetak oleh Percetakan  Canisius dengan desain sederhana dengan dua warna dan memakai pengaman serat halus.
-
Presiden Soekarno menjadi tokoh yang paling sering tampil dalam desain uang kertas ORI dan uang kertas Seri ORI II yang terbit di Jogjakarata  pada 1 Januari 1947, Seri ORI III di Jogjakarta pada 26 Juli 1947, Seri ORI Baru di Jogjakarta pada 17 Agustus 1949, dan Seri 17 Agustus 1949, dan Seri Republik Indonesia Serikat (RIS) di Jakarta pada 1 Januari 1950.
-
Meski masa peredaran ORI cukup singkat, namun ORI telah diterima di seluruh wilayah Republik Indonesia dan ikut menggelorakan semangat perlawanan terhadap penjajah. Pada Mei 1946, saat suasana di Jakarta genting, maka Pemerintah RI memutuskan untuk melanjutkan pencetakan ORI di daerah pedalaman, seperti di Jogjakarta, Surakarta dan Malang. (Sumber: Wikipedia).
-
Uang kertas ORI (Oeang Republik Indonesia




































































                                                                                                                                                                                    

























































Uang ORI Rp.100 dengan tandatangan Maramis
                                                                    









                                                                                          Uang ORI Rp.100 dengan tandatangan Hatta-    
 


















 






Uang ORI Rp.600 dengan tandatangan Hatta

Uang kertas RIS (Rep  ublik Indonesia Serikat)

















Republik Indonesia Serikat, disingkat RIS, adalah suatu  negara federasi yang  yang berdiri pada tanggal 27 Desember 1949 sebagai hasil kesepakatan 3 pihak dalam Konferensi Meja Bundar yaitu Republik Indonesia, Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO), dan Belanda. Kesepakatan ini disaksikan juga oleh United Nations Commission for Indonesia (UNCI) (UNCI) sebagai perwakilan PBB.
-
Pemerintahan RIS (kabinet ministerial) dipimpin oleh Perdana Menteri Mohammad Hatta, sedangkan Presidennya adalah Soekarno.  Republik Indonesia Serikat yang beribu kota di Jakarta, terdiri beberapa negara bagian, yaitu:
-
Republik Indonesia.
Negara Indonesia Timur.
Negara Pasundan..
Negara Jawa Timur.
Negara Madura.
Negara Sumatra Timur.
Negara Sumatra Selatan.
-
Di samping itu, ada juga negara-negara yang berdiri sendiri dan tak tergabung dalam federasi, yaitu:
-
Jawa Tengah.
Kalimantan Barat.
Dayak Besar.
Daerah Banjar.
Kalimantan Tenggara.
Kalimantan Timur (tidak temasuk bekas wilayah Kesultanan Pasir).
Bangka.
Belitung.
Riau.
-
Republik Indonesia Serikatdibubarkan pada 17 Agustus 1950, dan kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan kendali sepenuhnya dari presiden Soekarno (kabinet presidential) beserta wakil presiden Mohammad Hatta.  (Sumber: Wikipedia).
-
UANG KERTAS REPUBLIK INDONESIA
-
1951

                                                          





















UANG KERTAS BANK INDONESIA
-
Sekilas Sejarah Berdirinya Bank Indonesia (BI)
-
Sebelum kelahiran Bank Indonesia, kebijakan moneter secara terbatas telah dilaksanakan oleh bank sirkulasi pada saat itu, yaitu De Javasche Bank.
-
Agar pengelolaan bank sentral dapat dilakukan menurut kebijakan pemerintah di bidang moneter dan perekonomian, maka pada tahun 1951 De Javasche Bank dinasionalisasikan. Setelah itu didirikan Bank Indonesia milik negara, dengan badan hukum berdasarkan Undang-Undang (UU) No. 11 tahun 1953 tentang Penetapan Undang-Undang Pokok Bank Indonesia.
-
Dalam Undang-Undang (UU) No. 11 tahun 1953 tentang Penetapan Undang-Undang Pokok Bank Indonesia, dijelaskan bahwa Bank Indonesia (BI) didirikan untuk menggantikan De Javasche Bank N.V. sekaligus bertindak sebagai bank sentral Indonesia. Sebagai badan hukum milik negara, BI berhak melakukan tugas-tugas berdasarkan Undang-Undang Bank Sentral. Berkedudukan di Jakarta, BI mengemban tugas, antara lain: menjaga stabilitas rupiah, menyelenggarakan peredaran uang di Indonesia, memajukan perkembangan urusan kredit, dan melakukan pengawasan pada urusan kredit tersebut.
-
Pada saat undang-undang tersebut dirumuskan, Presiden De Javasche Bank, Mr. Sjafruddin Prawiranegara, dalam laporan tahunan De Javasche Bank tahun 1951/1952, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa hak bank sirkulasi untuk mencetak dan mengedarkan uang, dapat dimanfaatkan oleh pemerintah sebagai sumber keuangan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka perlu dibentuk Dewan Koordinasi sebagai jembatan antara kepentingan pemerintah sebagai pemilik dengan pihak bank sentral yang memerlukan independensi dalam hal penetapan dan/atau pelaksanaan kebijakan moneter.
-
Dengan modal bank sebesar Rp 25 juta, BI memiliki usahausaha bank antara lain: memindahkan uang (melalui surat atau pemberitahuan dengan telegram, wesel tunjuk, dan lain-lain), menerima dan membayarkan kembali uang dalam rekening koran, mendiskonto surat wesel, surat order, dan surat-surat utang, serta beberapa usaha lainnya.
-
Berkaitan dengan hubungan BI dan pemerintah, telah ditetapkan dalam UU tersebut, bahwa BI wajib menyelenggarakan kas umum negara dan bertindak sebagai pemegang kas pemerintah Republik Indonesia (RI). BI juga memberi uang muka dalam rekening koran kepada pemerintah RI.
-
Pada awal berdirinya, struktur organisasi BI meliputi 12 bagian di kantor pusat Jakarta, 15 kantor cabang di dalam negeri, dan 2 (dua) kantor perwakilan di luar negeri. Bagian-bagian yang terdapat di kantor pusat adalah: bagian pembukuan, bagian kas dan uang kertas bank, bagian urusan efek, bagian pemberian kredit Jakarta, bagian sekretaris dan urusan pegawai, bagian urusan wesel, bagian pemberian kredit pusat, dana devisa, bagian statistik ekonomi, urusan umum, bagian luar negeri, dan bagian administrasi pusat.
-
15 kantor cabang yang terdapat di dalam negeri adalah Manado, Pontianak, Kediri, Yogyakarta, Palembang, Medan, Makassar, Banjarmasin, Malang, Solo, Semarang, Surabaya, Bandung, Padang, dan Cirebon. Sedangkan 2 kantor di luar negeri adalah bank cabang Amsterdam dan New York.

Susunan personalia di kantor pusat antara lain Ong Sian Tjong yang menjabat sebagai Kepala Bagian Pembukuan, R.H. Djajakoesoema sebagai Kepala Bagian Pembantu Sekretarie, dan Go Wie Kie sebagai Kepala Bagian Pembantu Wesel. Di kantor cabang antara lain adalah Tan Liang Oen, Agoes Gelar Datoek Radjo Nan Gadang, M. Rifai, D.D Ranti, dan beberapa orang lainnya.

-

Selama periode 1953-1959, dilakukan peresmian dan penutupan beberapa kantor cabang dan kantor perwakilan. Pembukaan kantor cabang dilakukan di Ambon (17 Maret 1956), Ampenan (15 Agustus 1957), dan Jember (8 Februari 1958). (Sumber: Bank Indonesia)

-
1952
-






   




































                                                                                                                    





                                                                            


                                                                                                                                                    









                                                                       















                                                                     




                                                                                                                        














Rp.2,5 – 1956
1957





















                                                                                        



Rp.100 – 1957




















                                                            Rp.2.500 – 1957


                                                                                                                        
1958
























                                                                                                                                                                                      

















                                                              

















                                                                                                                         



                1959
-





























                                                                                      








































1960











                                                                   





































                                                                            











1961
-
 























1961
-














                1964
-















                                                           






























                                                                                                                                       

















































                                                                                                              






















                                                                                                               1968


                                                                                                             






                                                                         







                                                                                                                






                                                                                      
























                                                           










1975






                                                        













                                                                                                                            















                1977
 -


























                                                                                                                   1980
























1982






                                                                                  












1984                                                                                                                              1995
1987



                                                                                                                                                            


1988                                                                                       1992








1992

                                                                                                                                                                






1993                                                                                       1995








1998







1999






2000                                                                                       2001
2004






2005

                                                                                                                                    

                                                                                                                                                                                                        

2009                                                                                    2010                                                                                                                    




                                                                                                                                                                                                        
2011




                                                                                                                                     


                                                                                                                 
                                                                                                     Terbitan khusus




                                                                                 



                                                              PENUTUP
               Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb
                                                                                                                                                                

                                                                                                                           Hormat Saya
                                                                                                                                Panulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar